Sebenarnya untuk membaca kitab kuning bukanlah hal yang sulit. Hanya butuh tiga bekal saja :
1. Matan ajurumiyah,fan ilmu nahwu
2. Amtsilatu Tasrifiyah,fan ilmu sharaf.
3. Kamus Arab
Di bawah ini adalah sebagian jurus yang ampuh untuk belajar membaca kitab kuning versi Kiyai Abdul Aziz Manshur, pengasuh Pondok Pesantren Tarbiyatul nasyiin pacul Gowang,jombang,jawa timur.
1. Tanamkan rasa cinta dulu pada mata pelajaran dan juga sang pengajarnya(cinta dalam artian yg positif dan edukatif ).Kalau belum bisa,paksakan sedikit demi sedikit. Bisa dengan membiasakan membaca buku buku nahwu,saraf,fikih di waktu luang,dari pada cuma ngerumpi kan?.kata pepatah orang wetan sih,"Witteng trezno jalaran songko kulino". Awal berseminya benih cinta bermula dari biasa.Walaupun ini cuma pepatah jawa,tapi 200% betul lho ya.makanya bagi yg suka main mata,hati hati aja,ntar bisa bener bener jatuh C*n** low.hee oleh karna itu,biasakan aja untuk selalu melakukan hal hal yang positif.ok ?!
2.Ikuti pengajian kitab- kitab yang kecil atau tipis dulu.
3. Sebelum mengaji, berilah makna sendiri kitab yang akan antum gunakan mengaji sebatas kemampuan yang antum miliki dengan ketiga bekal kitab diatas.pasti dah pada ngaji kan?Ingat ini bukan untuk mengetes guru lho ya,tapi untuk melatih otak tengah kita biar gak 'mlempem' kayak kerupuk kena hujan.
Sekedar cerita dikit nih,kalau di pondoknya kyai Maymun Zubeir,Sarang, ngajinya agak beda,waktu kyai ngaji yg di artiin/di coret sama santri hanya makna makna yang sulit aja.malah kalau ada yg kitabnya di penuhi dengan coretan akan jadi ketawaan yg laen.kata mereka sih "Al'ilmu fissudur,La fissutur".Ilmu itu yg ada dalam dada kamu bro,bukan yg ada di tulisanmu.emang betul sih,kalau cuma ngandalin yg di tulis di kitab,namanya itu ilmu "KELLENG" yen lagi nyekel yo eleng. alias cuma bisa ingat kalau lagi megang kitab saja.Ini mah sekedar cerita para senior,kalau kita ngajinya di isi aja ya.
Kalau di kwagean,kediri,memaknai/nyoret sendiri (otodidak) kitab kitab macam Bajuri,Bujayromi,dll adalah sesuatu yg biasa saya lihat.bedanya kalau di ponpes asuhan Romo yai Hannan ini,justru di tekankan untuk memaknai semua lafad,bahkan yg udah paling di hafal sekalipun.Kata mereka sih,"Al'ulumu idza hufidzot farrot,wa idza kutibat qorrot".ilmu ketika cuma di hafal ada kemungkinan akan hilang karna lupa,tapi kalau di tulis,pasti akan tetap.Betul gak? Buat kita para junior sebaiknya memilih metode ini aja deh.apalagi yg cuma berIQ cap kerupuk tempe.he.he.Just kidding( ^ _^)
Aduh jadi O.O.T/Out Off Topic nih.sampe mana tadi. Ok next.
4.Lalu Cocokkan hasil makna yang antum beri sendiri tadi dengan yang disampaikan guru mengaji
5. Biarkan makna yang sesuai dengan guru, dan beri tanda pada makna yang berbeda dengan guru, dan tanyakan kepada sang guru atau kalau malu sama temennya yg senior, kenapa berbeda dengannya.
6. Dan jika antum sudah terbiasa dengan metode di atas, cobalah meng i rabnya sendiri
7. Jika ada makna yang sulit antum artikan dan tidak ditemukan di kamus, jangan segan untuk bertanya kepada temannya yg senior, atau kepada guru antum."duh malu mang,kan katanya Malu sebagian dari iman"?.Betul neng,tapi itu malu berbuat maksiat,bukan utk kebaikan.ingat malu untuk berbuat kebaikan adalah bisikan syaiton.Lho kok jadi nyalahin setan sih?Maaf ya Tan.hee..
Ente gak perlu takut dan malu deh,biasanya kan malu maluin.Oupzz...maaf jeng,jangan anggap guyon ya.serius nih,masak udah guede, di pondok juga udah ngabisin beras banyak,tapi masak baca taqrib aja belum bisa...L.O.L Laughing out loud. hee.
8. Untuk meyakinkan kemampuan antum, coba mintalah sang guru menyimak bacaan antum, atau dalam bahasa pesantrennya lakukan sorogan.Bisa secara privat atau reguler.sekali lagi rasa malunya di umpetin dulu ya bro,justru dengan mau bertanya seorang guru akan senang,coz hal ini berarti menunjukkan antusias sang murid terhadap pelajaran yg di berikan.
9.Inilah yang paling pokok,dan sering di tekankan oleh Syaikhina Cipulus.Ilmu Allah tidak akan di turunkan pada hati yg ternodai oleh maksiat.Oleh karna itu,jangan pernah berbuat maksiat lagi,sekecil apapun itu,walau cuma ngelirik thok.Memang sih katanya dosa mata itu bisa hilang dengan wudhu,hadistnya sahih kok.Tapi sekarang pertanyaannya gini,Apa wudhu yg ente lakukan udah masuk standart wudhu yg bisa menghapus dosa? Tahu dari mana?
Orang zaman dulu sih habis wudhu mukanya bisa langsung pucat pasi,karna takut dan ngerasa akan segera sowan ke hadirat Rabbil izati.kalau manusia bahkan santri zaman sekarang gimana?jangankan waktu taatnya,selagi habis maksiat aja masih bisa cengengesan tanpa ada beban.Naudzubillah.
Hati itu ibarat cermin ya.jangan kau kotori dengan dosa dosa baru.dosamu di masa lampau itu udah numpuk,apa masih kurang banyak?Ighfir Lana ya Alloh...amin. Insyaallah dengan membebaskan dari cengkraman maksiat,kita akan mudah menerima ilmu yang kita pelajari,bahkan inilah salah satu syarat untuk memperoleh ilmu nafi'.ilmu yg bukan cuma bisa untuk ngomong,tapi juga bisa kita implementasikan dalam kehidupan sehari hari.Semoga kita mendapatkannya.Amin...
Jika Langkah langkah diatas antum lakukan dengan benar, dalam beberapa bulan saja, insyaALLAH impian kita untuk bisa membaca kitab kuning akan menjadi kenyataan.Amin...Karena memang, membaca kitab kuning tidaklah sesulit yang dibayangkan kebanyakan orang. Percayalah "Man zaro'a hasoda", siapa yang menanam,dia akan menuai.ada yg bilang,"Ah gak juga kok,buktinya tikus gak pernah nanam juga selalu makan".ya udah kalau gitu ente mau jadi tikus?he.he
Oke tetap semangat ya belajarnya.ingat kita adalah armada masadepan yg punya misi mengukir dunia.
Bener gak sih tips tips di atas? Gak percaya?? silahkan coba aja sendiri.
By:
sufyfantasy@gmail.com at www.kitabgundul.blogspot.com
16 Oktober 2011
Cara belajar dan memahami kitab kuning
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Label
- alqur'an (1)
- artikel (5)
- Baca Kitab (4)
- bahtsu (1)
- download (1)
- Jadwal Sholat (1)
- Lokasi (1)
- Mufrodat (2)
- Pendaftaran Santri Baru (1)
- Profil (1)
- Rotib (1)
- tips (1)
Moment
Gedung
Pondok Pesantren yang tetap mempertahankan kajian kitab klasik Ulama Salaf Ahli Sunnah Wal Jamaah semenjak Tahun 1958 M
ppsrthullab. Diberdayakan oleh Blogger.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar